Samsung Electronics telah mengumumkan komitmennya terhadap upaya keberlanjutan, salah satunya melalui produk yang lebih ramah lingkungan.

“Menyelesaikan krisis iklim dan memajukan ekonomi sirkular adalah salah satu tantangan terbesar dan paling mendesak saat ini,” kata Cho Sang-go, Presiden dan CEO Samsung Electronics Asia Tenggara dan Oseania.

“Mengingat ukuran dan kompleksitas bisnis kami yang unik, kami percaya ukuran dan skala perusahaan kami berarti bahwa investasi berkelanjutan kami dalam kesehatan lingkungan memiliki peluang untuk memberikan dampak yang signifikan,” katanya. .

Mengutip siaran pers pada Jumat, 13 Januari 2023, Chairman Joo mengatakan, “Pada September 2022, Samsung Electronics, sebagai sebuah organisasi, mengumumkan strategi lingkungan global terbarunya untuk mengatasi perubahan iklim secara holistik.

Pendekatan baru terhadap lingkungan ini mencakup segala hal mulai dari komitmen seluruh perusahaan hingga nol emisi pada tahun 2050, peningkatan penggunaan energi terbarukan, dan investasi strategis dalam teknologi baru dan berkelanjutan.

Mengutip bptpnews.id menambahkan bahwa Samsung juga telah bergabung dengan RE100, inisiatif energi terbarukan perusahaan global, dan berencana untuk menjalankan semua operasi di luar Korea Selatan serta divisi pengujian perangkat keras untuk energi terbarukan dalam lima tahun.

“Di Asia Tenggara dan Oseania (SEAO), kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan kami untuk menyamakan penggunaan listrik dengan energi terbarukan pada tahun 2027,” kata Gu.

Ia mengatakan, Samsung berencana untuk lebih mempopulerkan sumber daya produk elektronik sepanjang siklus hidup produk.

CEO Joo berkata, “Galaxy Z Fold 4 dan Flip 4 dirancang menggunakan plastik daur ulang dari jaring ikan yang dibuang, dan kami berencana untuk menerapkannya ke lebih banyak produk.”

Selain itu, diumumkan akan mengurangi konsumsi energi dengan menerapkan teknologi hemat energi pada tujuh model peralatan rumah tangga unggulan, termasuk ponsel pintar, lemari es, mesin cuci, AC, TV, monitor, dan komputer.

Baca Juga  Mulai Redmi Pad Hingga Redmi Note 12 Pro, Daftar Harga Redmi Terbaru 2022

Ketua Koo mengatakan bahwa Samsung Electronics berencana memperluas cakupan penerapan sistem pengumpulan limbah elektronik dari sekitar 50 negara menjadi lebih dari 180 negara pada tahun 2030.

“Pada saat yang sama, kami berencana mengumpulkan 10 juta ton limbah elektronik kumulatif antara tahun 2009 dan 2030, salah satu target tertinggi di industri ini,” kata Gu.

Samsung juga mengatakan menerapkan praktik ramah lingkungan di pusat layanan Samsung di seluruh wilayah.

Dokumen konsumen untuk perbaikan produk, pemberitahuan layanan, dan kuitansi kini dibagikan secara elektronik melalui pesan atau email untuk mengurangi penggunaan kertas.

Menurut Gu, konsumen di Australia, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam juga akan menerima ponsel rekondisi dalam kemasan ramah lingkungan.

Upaya lainnya adalah dengan memperkenalkan ‘Ecobox’ untuk limbah elektronik ke lebih dari 180 pusat layanan Samsung di SEAO, termasuk Auckland, Bangkok, Kuala Lumpur, Manila, dan Sydney.

Hal ini memudahkan konsumen untuk membuang ponsel lama mereka dan mendaur ulangnya dengan cara yang tepat.

Untuk mengurangi limbah elektronik, pelanggan juga dapat memilih untuk hanya mengganti suku cadang yang rusak daripada perakitan produk melalui perbaikan ramah lingkungan.

Sementara itu, di Selandia Baru, Samsung bekerja sama dengan perusahaan daur ulang teknologi Computer Recycling untuk mendaur ulang emas, perak, dan bagian logam lainnya menjadi peralatan dan perlengkapan bekas seperti smartphone, TV, dan lemari es.

Di Singapura, kampanye Go Green, Go Galaxy juga dimulai pada bulan September.

Kampanye ini menawarkan diskon tambahan untuk pembelian seri Samsung Galaxy Watch5 dan Galaxy Buds2 Pro kepada konsumen yang memilih untuk mendaur ulang jam tangan pintar dan earbud nirkabel yang ada di tempat sampah elektronik toko Samsung.

Baca Juga  5 Cara Mengatasi Free Fire Tidak Bisa Login Lewat Akun Facebook